Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Si Kancil dan Kawanan Buaya

 Kancil, merupakan binatang yang terkenal cerdik di hutan. Suatu hari, Kancil ingin menyebrangi sungai dan mencari makanan di daratan sebelah sungai.


Namun, ternyata jembatan yang biasa dipakai untuk menyebrang rusak terkena badai tadi malam. Kancil yang kebingungan tiba-tiba memiliki ide.


Ia mencari Pak Buaya yang terkenal galak dan kejam. Dengan takut-takut dia mendekati Pak Buaya. Tak disangka Pak Buaya yang melihat Kancil langsung menerkam kaki si Kancil.


Kancil berteriak kaget, "Pak Buayaa.... tolong jangan makan saya sekarang.... tolong"


Si Buaya berhenti mengigit si Kancil, katanya "Kenapa memangnya? Saya sangat lapar. Dan kamu terlihat enak sekali."


"Beri saya waktu beberapa jam untuk menggendutkan tubuh saya terlebih dahulu, supaya daging saya lebih banyak, dan Pak Buaya bisa lebih puas memakannya," mohon si Kancil pada Buaya.


"Tidak, kamu pasti mau menipuku dan melarikan diri," tolak Buaya.


"Saya berjanji pak, selagi saya membesarkan badan, bapak bisa panggil teman-teman yang lain juga untuk menyantap saya. Tentu tubuh saya akan semakin besar dan bisa dibagi-bagikan pada teman-teman bapak. Namun saya harus mencari makanan di seberang. Karena makanan di daerah sini sudah sangat sedikit, saya tidak bisa menggendut disini. Ada berapa banyak teman yang bapak punya?" tanya Kancil.


"Banyak sekali" ujar Buaya.


"Kalau begitu coba panggil semuanya dan minta mereka berjajar supaya saya bisa menghitungnya. Jadi saya tahu akan dibagi berapa badan saya, setelah saya gemuk nanti" kata Si Kancil lagi pada Buaya.


Buaya dengan polosnya menuruti Kancil dan memanggil semua temannya, dan memintanya berjajar supaya Kancil bisa menghitung.


Setelah semua berkumpul, dan berjajar, Kancil menaiki satu per satu buaya-buaya itu sambil menghitungnya.


Kancil terus menjajaki buaya hingga ke sebrang sungai, dan kemudian berlari secepat mungkin untuk menghindari kawanan buaya, sebelum ia menjadi santapan.


Buaya-buaya itu merasa sangat bodoh, dan menyadarinya jika mereka hanya ditipu dan diperdaya oleh Kancil. Sedangkan Kancil? Dia berhasil menyebrang dan tidak dijadikan santapan buaya-buaya itu.